24 Desember 2008

Varietas Kopi Arabika di Tanah Gayo

Kopi Arabika saat ini merupakan salah satu komoditi unggulan daerah di Tanah Gayo yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan petani dan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). Di Dataran Tinggi Gayo, hingga saat ini dikenal secara luas 6 (enam) varietas atau kultivar kopi arabika, yaitu :

1. Bergendal
Varietas Bergendal termasuk varietas atau kultivar kopi Arabika lokal. Dapat tumbuh di ketinggian 1.200 – 1.500 m dpl, sangat rentan terhadap penyakit Karat Daun (Hemileia vastarix, B. et, Br), namun mempunyai mutu yang sangat baik.

2. Rambung
Kopi Rambung dicirikan oleh buahnya yang besar dan panjang, buah dan bijinya paling besar di antara kultivar kopi arabika yang ada di Dataran Tinggi Gayo, namun jenis ini sudah mulai jarang dijumpai, karena varietas ini memerlukan tempat yang lebih lebar karna pertumbuhannya yang begitu pesat.

3. Sidikalang
Varietas ini sangat rentan terhadap penyakit karat daun (Hemileia vastarix, B. et,Br), dapat tumbuh di ketinggian 1.200 – 1.500 m dpl. Varietas ini mempunyai mutu yang sangat baik sehingga sangat disukai oleh konsumen di luar negeri.

4. Kopi Jember (Lini. S)
Di Dataran Tinggi Gayo varietas ini banyak di tanam pada ketinggian sedang (800 – 1000 m dpl), tahan terhadap penyakit Karat Daun (Hemileia vastarix, B. et, Br), rentan terhadap serangan hama bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei. Ferr) dan hama penggerek batang (Zeuzera Coffeae), selain itu varietas ini juga mempunyai mutu yang kurang baik sehingga sudah mulai ditinggalkan oleh petani

5. Kopi Tim Tim Arabusta
Varietas ini berasal dari Timor Timur yang merupakan hasil persilangan alami antara kopi arabika dengan kopi robusta, mempunyai mutu fisik biji yang sangat bagus namun tidak disukai oleh konsumen di luar negeri, karena citarasanya masih diturunkan oleh kopi robusta.

6. Ateng Jaluk ( Catimor Jaluk)
Varietas Catimor Jaluk oleh masyarakat tani lebih sering menyebut dengan nama kopi Ateng. (uwein/the project OSRO)